Komentar-Hak Cipta Komentator.Berlebihan gak ? bila saya tulis judul tersebut.
Berkomentar sudah menjadi hal yang biasa dalam dunia blogging, komentar panjang maupun pendek merupakan hak cipta komentator. Sayangnya, banyak blogger menganggap bahwa komentar di blog merupakan milik mereka sepenuhnya.
Mungkin diantara kalian pernah melihat salah satu post yang mengutip sebuah komentar dari blognya ataupun blog orang lain. Bagus sekali, si pemilik blog sangat responsif dan mampu mengolah komentar blog menjadi suatu wacana menarik perhatian pembaca. Lalu, apa masalahnya jikalau blogger menyalahgunakan komentar di blognya? Mari kita bahas disini, mungkin diantara tak menyetujui pendapat saya.
Peringatan! Membaca sepenggal bisa mengakibatkan salah persepsi, gangguan menulis, dan susah menerima pendapat orang lain.
Peringatan! Membaca sepenggal bisa mengakibatkan salah persepsi, gangguan menulis, dan susah menerima pendapat orang lain.
Komentar, Hak Cipta Komentator
Sadarkah kita bahwa komentar blog merupakan bagian dari hak cipta komentator? Aku tak setuju kalau kalian berpendapat bahwa komentar yang ada di halaman blog merupakan hak pemilik blog sepenuhnya. Hak pemilik blog terhadap komentar hanya menghapus (menolak) komentar yang mungkin dianggap keluar jalur. Bagaimana dengan meng-edit komentar? Sepanjang maknanya sama bukan menjadi masalah, yang terpenting kata-kata tak pantas sudah di sensor. Nah, kalau meng-edit link atau menghapusnya, itu juga bukan masalah karena bagaimanapun link hanya sebuah pilihan (optional).
Yang terpenting didalam memberikan komentar adalah memberikan identitas, nama dan email. Link (URL) bukan kewajiban, sama halnya dengan berkomentar menggunakan identitas jejaring sosial. Lalu, apakah saya diperkenankan mengubah ‘nama’ komentator yang dianggap risih (misalnya nama diisi dengan ‘Obat Kuat XXX Maknyos’)? Aku lebih memilih menghapus link daripada mengubah nama komentator tersebut.
Seandainya namamu kusebut ‘Gayus’ sementara nama aslimu ‘Andre’, apakah kamu akan menerima pernyataanku? Begitu pula dengan komentator yang memang dengan sengaja menggunakan nama sebagai keyword, dan kita tidak mempunyai hak mengubahnya sekalipun kata-kata itu dianggap aneh. Mereka membuat nama sebagai anchor, tak ada larangan dan semua terserah mereka. Ingat,… bahwa hak pemilik blog hanya membatalkan, menghapus, dan meng-edit bagian komentar tanpa mengurangi maksud dan tujuan (sensor).
Nama, email, dan komentar adalah respon yang diberikan komentator sebagai wujud menanggapi sebuah posting. Dan ketiga hal tersebut merupakan hak cipta komentator!
Kalau kalian keberatan dengan komentar seseorang, lebih baik hapus saja daripada harus meng-edit yang kemungkinan besar bisa menjadi salah persepsi. Ini penting, dan bisa menjadi masalah besar dalam konsep menulis. Kalaupun ada blog yang memasang peringatan ‘Semua komentar menjadi hak milik blog X‘ mereka itu egois. Seandainya Einstein masih hidup dan menuliskan rumus atom kedalam kolom komentar,.. bayangkan sendiri apa jadinya. Semua kalimat, baik yang diucapkan maupun tertulis merupakan karya dalam diri setiap orang.
Mengutip Komentar Kedalam Post
Adakah yang pernah melihat yang mengutip kalimat komentator ke dalam posting blog, atau bahkan membuatnya menjadi postingan baru? Aku cuma memberi saran, jangan lakukan.
Yang bisa dilakukan pemilik blog hanyalah mengambil ide komentar, bukan mengutip secara keseluruhan kalimat komentar kedalam post, update maupun sebagai posting baru. Kecuali komentator sudah mengijinkan komentarnya dimasukkan kedalam post mereka.
Ah,… semakin sulit, kenapa blogging menjadi banyak aturan begini? Kalian salah kalau berfikir seperti itu, karena aku belum selesai menjelaskan.
Seandainya aku memasukkan komentar kalian, maka yang akan kutampilkan di posting berupa link komentar. Ya,…. setiap komentar mempunyai link sendiri dan itu memudahkan kita membuatnya menjadi menarik. Contohnya seperti ini; “menyambung komentar Iskandaria tentang paginasi halaman” atau “mengulas ucapan Niq soal pedagang kecil” atau yang satu ini “…gara-gara ucapan Om DV yang lumayan pedas tentang komentar serius..”
itu juga berlaku jikalau mengutip dari blog lain, tak harus dari blog sendiri. Terkesan repot? Tentu saja tidak, karena dibalik kutipan itu tersimpan keuntungan yang mungkin tak kalian sadari. Mari kita lanjutkan ke bagian akhir.
itu juga berlaku jikalau mengutip dari blog lain, tak harus dari blog sendiri. Terkesan repot? Tentu saja tidak, karena dibalik kutipan itu tersimpan keuntungan yang mungkin tak kalian sadari. Mari kita lanjutkan ke bagian akhir.
Komentar Bagian Dari SEO
Aku tak akan mengulas bagaimana komentar menjadi bagian SEO dalam posting. Ini sudah dibahas blogger lain seperti Iskandaria dalam posting yang berjudul Melepaskan Diri Dari Belenggu Keyword Density. Keuntungan apa saja yang akan kalian peroleh jika menerapkan konteks menulis diatas?
Inbound Link Melalui Komentar
Secara tak langsung kalian membangun link antar halaman (inbound) walaupun dalam bentuk komentar. Jika dalam satu halaman, jangan mengutip kalimat komentar blog menjadi posting (mengupdate post), karena (ditakutkan) mesin pencari akan membenci kalimat dan kata-kata yang diulang. Cukup gunakan link komentar untuk mengupdate post.
Promosi Komentator
Mempromosikan komentator X kepada pembaca melalui link komentar, secara tak langsung pembaca ingin tahu dan membuka halaman komentar X. Dengan cara ini, halaman blog lebih sering di obok-obok pembaca. Ini juga berlaku bagi pihak ketiga, contohnya; Halaman Alpha memasang link komentar Bheta yang berada di blog lain, pembaca mungkin akan berkunjung ke link halaman Bheta yang juga berada di halaman blog Charlie. Dengan kata lain, Betha dipromosikan dan Charlie terkunjungi.
Semudah itu? Ya, siapa bilang ini menjadi sulit. Justru akan membawa kita semakin mengerti tentang konteks menulis yang berakibat pada metode optimasi SEO. Seperti yang kukatakan dalam postingan lalu “Pentingkah komentar bagi kalian?‘ bahwa komentator sangat kuhargai, mereka telah menyumbangkan banyak keyword melalui komentar. Jujur, bahwa posting disini yang tak sampai 500 kata sering muncul di mesin pencari menggunakan kata-kata (keyword) komentator. Jadi, apakah kalian masih berfikir bahwa kometar tak begitu penting dalam indeks pencarian? Jangan kecil hati dengan postingan pendek, melalui kontribusi komentar yang berbobot justru akan membantu meningkatkan trafik dari mesin pencari. Kalau tak ingin memasang link, anggap saja menutup mata seakan-akan berasal dari ide sendiri. Resikonya,.. jika komentator sadar mungkin Anda akan dihujani berbagai pertanyaan.
Tunggu kisanak, aku belum selesai…. Kalau kalian keberatan dengan pendapat dan ideku, aku siap dikritik, begitupun saran akan menjadi masukan bagi kita semua. Dan doaku agar diberi Rahmat, murah rezeki, dan cepat masuk surga,.. bagi mereka yang memberi komentar bagus dan share social media & bookmark.SumberKomentar tak harus panjang lebar, tapi bukan sepenggal kata.