Percaya atau tidak, ada penyakit yang dinamakan 'terlalu banyak mengalami orgasme'. Kim Ramsey, wanita berusia 44 tahun dari New Jersey ini adalah korbannya. Ramsey mengaku memiliki 'kelainan' untuk selalu mengalami orgasme. Bahkan, dia bisa merasakan hingga 100 orgasme setiap harinya.
"Ketika wanita lain berusaha keras untuk bisa orgasme, aku berusaha keras berhenti merasa orgasme," katanya pada The Sun.
Ramsey terdiagnosa penyakit Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD). Penyakit ini membuat penderitanya terlalu mudah dan bahkan terus menerus mengalami orgasme. Bahkan gerakan sedikit saja pada alat genital bisa membuat penderita merasakan orgasme.
Untuk kasus Ramsey, penyakit ini mulai dialaminya setelah terjatuh dari tangga 10 tahun lalu. Awalnya Ramsey merasa bermasalah ketika dia terus mengalami orgasme bahkan setelah hubungan seks berakhir.
"Aku terus merasakan orgasme selama empat hari. Kupikir aku akan gila," katanya, seperti dilansir oleh Huffington Post (27/08).
PGAD adalah penyakit langka. Pada tahun 2009, seorang wanita pernah menulis tentang merasakan orgasme sebanyak 100 hingga 200 kali dalam sehari di Boing Boing.
"Setiap kali melakukan sesuatu, aku harus mengawasi keadaan sekitarku. Hal bisa jadi sangat rumit jika aku tak berada di tempat yang privat. Aku ingin bersuara sedikit agar bisa melepaskan tekanan (orgasme) yang kurasakan. Aku menghindari hal-hal yang bisa membuatku merasa orgasme, seperti suara musik, getaran mobil, angin, bau parfum, film romantis, sentuhan, dan lainnya. Penyakit ini sama sekali tak berkaitan dengan dorongan seksual. Aku menghindari berolahraga, terlalu banyak bergerak, atau sentuhan-sentuhan dari temanku. Aku benar-benar ketakutan. Aku berasa kotor dan bersalah," tulis wanita tanpa nama itu.
Sekitar 18 orang wanita terdiagnosis memiliki PGAD pada sebuah penelitian di tahun 2008. Melalui penelitian, ilmuwan menemukan bahwa kebanyakan wanita mengalami PGAD pada masa awal menopause.
Meski orgasme menjadi hal yang didambakan semua orang saat berhubungan seks, ternyata terlalu banyak mengalami orgasme juga bisa menakutkan.
suka dengan artikel ini, jangan lupa "Like" disini yah
"Ketika wanita lain berusaha keras untuk bisa orgasme, aku berusaha keras berhenti merasa orgasme," katanya pada The Sun.
Ramsey terdiagnosa penyakit Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD). Penyakit ini membuat penderitanya terlalu mudah dan bahkan terus menerus mengalami orgasme. Bahkan gerakan sedikit saja pada alat genital bisa membuat penderita merasakan orgasme.
Untuk kasus Ramsey, penyakit ini mulai dialaminya setelah terjatuh dari tangga 10 tahun lalu. Awalnya Ramsey merasa bermasalah ketika dia terus mengalami orgasme bahkan setelah hubungan seks berakhir.
"Aku terus merasakan orgasme selama empat hari. Kupikir aku akan gila," katanya, seperti dilansir oleh Huffington Post (27/08).
PGAD adalah penyakit langka. Pada tahun 2009, seorang wanita pernah menulis tentang merasakan orgasme sebanyak 100 hingga 200 kali dalam sehari di Boing Boing.
"Setiap kali melakukan sesuatu, aku harus mengawasi keadaan sekitarku. Hal bisa jadi sangat rumit jika aku tak berada di tempat yang privat. Aku ingin bersuara sedikit agar bisa melepaskan tekanan (orgasme) yang kurasakan. Aku menghindari hal-hal yang bisa membuatku merasa orgasme, seperti suara musik, getaran mobil, angin, bau parfum, film romantis, sentuhan, dan lainnya. Penyakit ini sama sekali tak berkaitan dengan dorongan seksual. Aku menghindari berolahraga, terlalu banyak bergerak, atau sentuhan-sentuhan dari temanku. Aku benar-benar ketakutan. Aku berasa kotor dan bersalah," tulis wanita tanpa nama itu.
Sekitar 18 orang wanita terdiagnosis memiliki PGAD pada sebuah penelitian di tahun 2008. Melalui penelitian, ilmuwan menemukan bahwa kebanyakan wanita mengalami PGAD pada masa awal menopause.
Meski orgasme menjadi hal yang didambakan semua orang saat berhubungan seks, ternyata terlalu banyak mengalami orgasme juga bisa menakutkan.
suka dengan artikel ini, jangan lupa "Like" disini yah